Sabtu, 22 Agustus 2009

Husen

Cangkul
Husen di tahan tentara Israel karena dituduh
ikut menjadi pejuang Palestina. Sewaktu di penjara
ia menerima surat dari bapaknya.
“Husen, bapak sudah tua, sekarang musim
tanam jagung, dan kamu di penjara. Siapa yang
mau bantu bapak mencangkul kebun?” kata bapak Husen
dalam suratnya.
Beberapa minggu kemudian, Husen membalasnya,
“jangan cangkul kebun itu, sebab saya tanam
senjata dan amunisi di sana,” kata Husen dalam suratnya.
Rupanya surat itu disensor pihak penjara, maka
keesokan harinya Israel mengirim satu pasukan
tentara ke kebun bapaknya Husen dan
mencangkul kebun tersebut.
“Husen, setelah bapak terima suratmu, datang
satu peleton tentara mencari senjata
di kebun kita, namun tanpa hasil. Apa yang
harus bapak lakukan sekarang?” tulis bapak Husen
dalam suratnya sekali lagi.
“Sekarang bapak mulai tanam jagung saja.
Kan sudah dicangkul sama tentara,
dan jangan lupa ucapkan terima kasih
kepada mereka,” ujar Husen dalam surat balasannya.
Petugas penjara yang menyensor surat ini
langsung pingsan tertipu Husen. (joy)**